Customer lifetime value atau SLV merupakan nilai dari pelanggan terhadap brand. Dalam bisnis, mempertahankan pelanggan saat ini adalah cara yang lebih efektif dari segi waktu dan biaya dibandingkan dengan mencari pelanggan baru. CLV tidak hanya tentang biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelanggan baru, namun juga biaya untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Dengan CLV Anda bisa mengetahui nilai finansial dari setiap pelanggan dan pentingnya menjaga hubungan dengan para pelanggan.
Manfaat Customer Lifetime Value
Customer lifetime value sangat penting bagi sebuah bisnis karena memiliki beberapa manfaat, antara lain yaitu:
1. Membantu menyusun strategi pemasaran
CLV bisa membantu Anda dalam mengetahui informasi terkait pelanggan yang berguna untuk pemasaran. Anda bisa mengembangkan strategi optimal untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Misalnya membuka layanan pelanggan 24 jam untuk membantu mengatasi masalah mereka. Selain itu, Anda juga bisa memberikan tingkat pelayanan yang lebih tinggi pada pelanggan yang paling menguntungkan.
2. Segmentasi pelanggan yang lebih efektif
Mengenal dan mengelompokkan pelanggan sangat berguna untuk memberikan penawaran produk atau layanan yang sesuai. Dengan demikian, Anda bisa menerapkan harga dinamis berdasarkan profil pelanggan sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal. Anda dapat menargetkan pelanggan berdasarkan potensi nilai sebuah lead atau biaya yang harus dikeluarkan untuk mengubahnya menjadi pembelian.
3. Buat prediksi yang lebih baik
Berdasarkan CLV, Anda bisa memprediksi permintaan dari pelanggan di masa depan. Prediksi ini berguna untuk membantu mengatur investasi optimal dalam bidang aset, kepegawaian, dan ketersediaan barang. Apabila bisnis Anda menjual beberapa kategori barang sekaligus, prediksi setiap kategori produk bisa membuat alokasi sumber daya yang lebih efisien sehingga keuntungan yang didapatkan lebih besar.
4. Mempertahankan pelanggan
CLV bisa sangat membantu Anda dalam merancang program baru untuk mengurangi jumlah pelanggan yang hilang. Bisnis Anda juga bisa merencanakan strategi dan mengambil langkah yang diperlukan untuk memprioritaskan pelanggan mana yang bisa ditarik kembali. Jadi, strategi mempertahankan pelanggan yang sudah ada bisa dilakukan secara lebih efisien dengan hasil yang optimal.
5. Lebih hemat biaya
Mendatangkan pelanggan baru lebih sulit untuk dilakukan sehingga bisnis Anda perlu berupaya untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Dengan begitu, Anda bisa lebih hemat biaya. Sebab, Anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk beriklan, membuat strategi pemasaran, atau membayar orang dalam kerja sama pembuatan konten promosi. Anda pun tak perlu mengeluarkan uang dua kali untuk memperoleh pelanggan karena telah ada pelanggan lama yang setia.
Cara Meningkatkan Customer Lifetime Value
Agar customer lifetime value bisnis Anda bisa meningkat, berikut ini beberapa cara yang bisa Anda terapkan dalam strategi pemasaran Anda:
1. Utamakan pengalaman pelanggan
Usahakan untuk memberikan pengalaman pelanggan yang positif. Misalnya, dengan membangun hubungan baik antara brand dan pelanggan, meningkatkan user experience saat mereka berbelanja di e-commerce, serta memberikan pelayanan pelayanan sebaik mungkin. Dalam hal ini, Anda perlu memantau dan mendengarkan harapan pelanggan sehingga bisa menyediakan kebutuhan yang relevan. Tunjukkan bahwa Anda peduli dan tidak melupakan mereka.
2. Buat program loyalitas
Cara lainnya yaitu Anda bisa membuat program loyalitas atau sistem berlangganan untuk mendorong pembelian berulang. Misalnya, dengan memberikan diskon atau manfaat lain sebagai imbalan. Dengan sistem berlangganan, maka pelanggan akan lebih mudah untuk membelanjakan lebih banyak uang di toko Anda. Selain itu, kemungkinan besar mereka juga akan lebih sering berkunjung dan belanja lebih banyak untuk menikmati manfaat penuh dari paket langganan mereka.
3. Gunakan omnichannel marketing
Anda juga bisa menggunakan omnichannel marketing untuk meningkatkan CLV. Maksudnya, dengan memasarkan produk atau layanan Anda melalui berbagai saluran atau platform baik secara online maupun offline. Sebelumnya, lakukan riset untuk mengetahui saluran mana yang disukai pelanggan bisnis Anda. Jadi, Anda bisa memaksimalkan strategi pemasaran di sana untuk mendapatkan hasil lebih optimal.
4. Terapkan up selling dan cross selling
Up selling berarti menjual produk atau layanan tertentu dengan versi yang lebih mahal. Sedangkan cross selling yaitu menjual produk atau layanan pelengkap yang serupa dengan yang ingin dibeli oleh pelanggan. Semakin banyak pelanggan membeli dari bisnis Anda, maka akan semakin tinggi CLV mereka. Salah satu strategi untuk melakukan up selling dan cross selling yaitu dengan menawarkan produk bundling, produk pelengkap, atau pengiriman gratis.