Istilah payroll tentu sudah familiar bagi mayoritas pekerja. Memahami mekanisme perhitungan gaji sangat penting bagi pekerja karena dapat membantu dalam mengetahui cara perusahaan menentukan besaran gaji dalam sebulan, kemungkinan potongan gaji jika ada unpaid leave, dan berapa persen gaji yang akan didapatkan di bulan pertama bekerja. Kebijakan perhitungan gaji setiap perusahaan sangat mungkin berbeda sehingga memahami dan memastikannya sejak awal adalah langkah yang penting. Pada artikel ini akan dijelaskan lebih lengkap terkait payroll dan metode perhitungan gaji.
Apa itu Payroll?
Payroll atau penggajian adalah kompensasi yang harus dibayarkan perusahaan kepada karyawannya untuk jangka waktu tertentu atau pada tanggal tertentu. Payroll meliputi proses pembayaran gaji karyawan, perhitungan jam kerja, menghitung besaran gaji karyawan, dan mendistribusikan pembayaran gaji melalui transfer langsung ke rekening bank karyawan.
Payroll biasanya dikelola oleh bagian keuangan atau HRD perusahaan. Namun untuk usaha kecil hal ini dapat ditangani langsung oleh pemilik bisnis. Beberapa perusahaan yang memiliki karyawan cukup banyak biasanya memanfaatkan teknologi untuk membantu pemrosesan gaji, tunjangan karyawan, asuransi, dan pemotongan pajak. Solusi ini dapat memastikan agar gaji karyawan dibayarkan dengan akurat dan tepat waktu.
Penggajian juga mengacu pada jumlah total uang yang dibayarkan perusahaan kepada karyawan. Besaran gaji yang diterima dapat berbeda setiap bulannya karena dapat dipengaruhi oleh lembur, bonus, dan potongan lain seperti pajak, asuransi BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Metode Perhitungan Gaji Karyawan
Metode perhitungan gaji karyawan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu metode netto, gross, dan gross up. Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai perbedaan ketiganya:
1. Metode Netto
Perhitungan gaji menggunakan metode netto artinya gaji yang diterima karyawan sudah dipotong dengan pajak penghasilan (PPh 21), dan iuran jaminan sosial seperti BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Artinya, perusahaan juga akan menghitung besaran pajak, iuran sosial, dan menguranginya langsung dari gaji karyawan sehingga gaji yang diterima karyawan merupakan gaji bersih.
2. Metode Gross
Metode ini merupakan kebalikan dari metode netto, dimana metode gross mengharuskan karyawan untuk menghitung dan membayar sendiri PPh 21 dan iuran jaminan sosialnya. Sebab, dalam metode ini perusahaan akan memberikan gaji kotor yang belum dikurangi dengan pajak dan iuran lain.
3. Metode Gross Up
Perusahaan yang menerapkan metode ini akan memberikan tunjangan pembayaran pajak dan iuran jaminan sosial. Artinya, perusahaan yang akan menanggung PPh 21 dan iuran BPJS. Namun, pembayaran kewajiban pajak dan iuran tersebut tetap harus dilakukan mandiri oleh karyawan. Setiap karyawan diharuskan melaporkan bukti pembayaran mereka kepada perusahaan agar mendapat tunjangan tersebut.
Manfaat Sistem Payroll
Penggunaan sistem payroll memiliki berbagai manfaat bagi perusahaan dan bagi karyawan itu sendiri. Berikut ini beberapa manfaatnya:
1. Mengetahui laporan gaji
Sistem payroll memungkinkan perusahaan dan karyawan untuk mengetahui setiap komponen gajinya secara terperinci. Misalnya, berapa persen potongan atau biaya yang dibayarkan untuk pajak dan iuran jaminan sosial.
2. Mempercepat distribusi gaji
Sistem ini memudahkan divisi HR dalam menghitung dan mendistribusikan gaji kepada karyawan terutama bagi perusahaan yang memiliki banyak karyawan. Sebab, sistem ini berbasis teknologi sehingga semuanya dilakukan secara secara otomatis.
3. Mempermudah penerbitan slip gaji
Slip gaji merupakan dokumen yang cukup penting bagi karyawan karena berisi rincian komponen gaji yang diterima dari perusahaan. Slip gaji merupakan dokumen yang sah dan sering dijadikan syarat untuk administrasi pengajuan kredit, seperti kredit rumah.